PENDAHULUAN
A. Pengantar
Dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran yang optimal
dan memberikan layanan pembelajaran sesuai dengan variasi gaya belajar siswa,
guru hendaknya mampu menggunakan berbagai variasi metode, pendekatan, dan model
pembelajaran. Para praktisi pendidikan telah banyak memperkenalkan dan
menerapkan berbagai metode, pendekatan, model
pembelajaran yang sesuai dengan taxonomi pembelajaran, tujuan
dan karakteristik mata pelajaran.
Dari beberapa model pembelajaran yang dikemukakan pakar pendidikan,
dapat kita pelajari bahwa setiap model pembelajaran didasari oleh teori belajar
tertentu dan digunakan untuk tujuan tertentu pula. Untuk
tujuan pembelajaran yang berbeda maka digunakan model pembelajaran yang berbeda
pula. Misalnya tujuan pembelajaran perubahan perilaku yang berbentuk
keterampilan motorik berbeda dari tujuan pembelajaran peningkatan keterampilan
berpikir. Atas dasar adanya tujuan pembelajaran yang berbeda, maka penggunaan teori belajar
dan model pembelajaran pun hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang akan
dicapai. Salah satu model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep
dan/atau perubahan perilaku,
misalnya dalam hal penguasaan keterampilan motorik, digunakan model pembelajaran langsung (Direct
Instruction).
Untuk hal-hal tertentu pembelajaran langsung
dipandang masih relavan dengan tuntutan pendidikan dewasa ini. Beberapa
penelitian menunjukkan korelasi antara pencapaian hasil belajar siswa dengan
strategi guru yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model ini memberikan dampak positif yang kuat terhadap
pembelajaran di tingkat sekolah dasar, khususnya pada siswa yang pencapaiannya
rendah. Model ini efektif dalam meningkatkan belajar siswa dalam kemampuan
membaca dan matematika, khususnya siswa yang berlatas belakang sosial ekonomi
rendah. Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak
dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan
semua siswa.
B.
Tujuan
Modul ini ditujukan bagi guru pemandu (fasilitator) ataupun guru peserta
dalam pertemuan di KKG/MGMP dalam program peningkatan profesionalisme guru secara
berkelanjutan. Setelah mempelajari model pembelajaran langsung (Direct
Instruction) ini diharapkan Anda dapat:
1. memahami model pembelajaran langsung, dan
2. menerapkan model pembelajaran langsung dalam
pembelajaran.
C.
Sistematika Penulisan
Modul ini terdiri
atas dua kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar I Model Pembelajaran Langsung;
dan Kegiatan Belajar 2 Penerapan Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran.
Kegiatan Belajar 1
Model Pembelajaran Langsung
Waktu
: 3 x 50 menit
A.
Pengantar
Materi yang akan
dipelajari dalam Kegiatan Belajar 1 ini adalah mengenai pengertian dan karakteristik model
pembelajaran langsung, situasi di mana model pembelajaran langsung cocok
diterapkan dalam pembelajaran, dan kelebihan dan keterbatasan menggunakan
model pembelajaran langsung.
B. Tujuan
Kegiatan Belajar 1 bertujuan memberikan
wawasan kepada guru mengenai salah satu alternatif model pembelajaran yang
dapat digunakan dalam pembelajaran, khususnya menekankan
pada pencapaian penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku.
Setelah menyelesaikan modul ini, guru
diharapkan mampu:
1. mendefinisikan pengertian pembelajaran
langsung;
2. mengidentifikasi karakteristik
utama model pembelajaran langsung;
3. mendeskripsikan tahapan
(sintaks) model pembelajaran langsung; dan
4. menentukan kapan model pembelajaran langsung
dapat digunakan.
C.
Bahan, Alat, dan Sumber Belajar
Untuk menyelesaikan kegiatan
belajar 1, guru menggunakan bahan, alat, dan sumber belajar sebagai berikut.
1. Bahan:
a. Bahan Bacaan 1 : Model Pembelajaran Langsung
b. Contoh strategi pembelajaran
2. Alat:
Alat tulis menulis.
3. Sumber Belajar:
a. Joyce,
Bruce ;Weil, Marsha, and Showers, Bweverly.EMILY CALHOUN 1992. Models of Teaching. Fourth
Edition. Boston: Allyn and Bacon.
b. Killen,
Roy, 1998, Effective Teaching Strategies, Lesson from Research and Practice, 2ndEdition,
Australia: Social Science Press.
D. Langkah
Kegiatan
Panduan Belajar Kegiatan
1, dilaksanakan mengikuti alur kegiatan sebagai berikut.
|
Untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran 1, fasilitator
diharapkan melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Pengantar (15 menit)
a. Fasilitator membuka sesi ini dengan diawali
penjelasan materi akan dibahas.
b. Kemudian fasilitator menjelaskan tujuan sesi
ini yaitu mendiskusikan pengertian, karakteristik, penggunaan, kelebihan dan
kekurangan model pembelajaran langsung.
c. Fasilitator bersama peserta bertanya jawab
tentang pengalaman peserta selama ini tentang model-model pembelajaran yang biasa
digunakan dalam pembelajaran. Diungkap alasan penggunaan dan kekhasan model pembelajaran yang mereka gunakan tersebut.
selanjutnya menjelaskan
latar belakang pemilihan model belajar langsung sebagaimana tertuang dalam
pengantar pendahuluan modul ini.
2.
Pengkajian materi model pembelajaran langsung (60 menit)
a. Fasilitator membagi peserta dalam beberapa
kelompok, satu kelompok beranggotakan 3 – 4 orang. Masing-masing kelompok
diberi tugas mengkaji Bahan Bacaan 1: Model Pembelajaran Langsung.
b. Sebagai panduan pengkajian dapat diajukan
pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh kelompok misalnya sebagai
berikut.
-
Apa tujuan utama pembelajaran langsung?
-
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?
- Bagaimanakah Sintaks model pembelajaran
langsung menurut Bruce dan Weil?
- Apakah persamaan dan perbedaan antara tahapan
pembelajaran (sintaks) model pembelajaran
langsung yang diajukan oleh Bruce dan Weil dengan yang diajukan oleh Slavin?
-
Dalam situasi bagaimanakah model pembelajaran
langsung dapat digunakan?
-
Apa yang menjadi kelebihan dan keterbatasan model
pembelajaran langsung?
-
Tuliskan dua materi pokok yang cocok menggunakan
model pembelajaran langsung!
3. Laporan hasil kajian
Secara bergiliran perwakilan kelompok
menyampaikan hasil kajiannya dan ditanggapi oleh kelompok lainnya. Satu
kelompok hanya melaporkan jawaban dari satu pertanyaan kecuali jika jumlah
pertanyaan melebihi jumlah kelompok, maka satu kelompok dapat kebagian
melaporkan dua jawaban pertanyaan.
4.
Pengkajian contoh strategi pembelajaran
a. Untuk lebih memahami sintaks model
pembelajaran langsung, khususnya yang diajukan oleh Bruce dan Weil, fasilitator
meminta peserta (dalam kelompok) untuk mengkaji contoh strategi pembelajaran seperti yang dimuat di halaman berikut ini. Kajian ditekankan
pada identifikasi sintaks (tahapan-tahapan) model pembelajaran langsung. Adakah
tahapan orientasi, presentasi, latihan terstruktur, latihan
terbimbing, dan latihan mandiri tertuang dalam RPP itu.
b. Peserta dalam
kelompok mengidentifikasi tahapan pembelajaran langsung pada contoh strategi pembelajaran.
Nama tahapan yang
teridentifikasi dituliskan pada kolom yang tersedia.
c. Hasil diskusi
kelompok dipresentasikan untuk mendapat tanggapan.
Tabel untuk mengidentifikasi
sintaks model pembelajaran langsung pada format strategi pembelajaran:
Strategi Pembelajaran
Tahapan
Pembelajaran
|
Kegiatan
Guru-Siswa
|
........................
|
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran:
Misalnya:
Anak-anak hari ini
kalian akan belajar dan berlatih menggunakan termometer, setelah pelajaran
selesai kamu diharapkan dapat:
·
menyebutkan urutan langkah-langkah mengukur suhu zat cair dengan
termometer;
·
memperagakan
cara menggunakan termometer.
Guru
menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan dan pentingnya mempelajari
penggunaan termometer.
Guru
menginformasikan hal-hal yang harus diperhatikan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
|
……………………
………….………..
…………….……..
……………..…….
|
Guru menunjukkan termometer dan menjelaskan nama dan
jenis termometer kemudian menjelaskan urutan langkah-langkah cara menggunakan termometer.
·
Guru mendemonstrasikan cara mengukur suhu zat cair dengan termometer.
·
Guru meminta seorang siswa menyebutkan kembali urutan langkah-langkah
menggunakan termometer
sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.
·
Guru meminta seorang siswa mengulang peragaan menggunakan termometer.
Guru meminta siswa
melakukan kegiatan mengukur suhu zat cair dengan kondisi suhu zat cair
berbeda-beda dibawah instruksi dan pengawasan guru.
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan dengan menggunakan LKS tentang pengukuran
suhu berbagai zat cair dengan kondisi dipanaskan dan tidak dipanaskan dan
suhu campuran air panas dengan air dingin.
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa melakukan pengukuran suhu berbagai zat zair.
|
Guru mengadakan
tanya jawab untuk memantapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari siswa.
|
E.
Bahan
Bacaan 1: Model Pembelajaran Langsung
1.
Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung (Direct
Instrcution) digunakan oleh para peneliti untuk merujuk pada pola-pola
pembelajaran di mana guru banyak menjelaskan konsep atau keterampilan kepada
sejumlah kelompok siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan
di bawah bimbingan dan arahan guru. Dengan demikian, tujuan pembelajaran
distrukturkan oleh guru. Sementara itu, menurut Roy Killen (1998:2), direct
instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori
(pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya
melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.
Pendekatan dalam model pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru
menyampaikan isi materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan
kegiatan para siswa, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.
Tujuan utama pembelajaran langsung adalah
untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa. Beberapa temuan dalam teori
perilaku di antaranya adalah pencapaian siswa yang dihubungkan dengan waktu
yang digunakan oleh siswa dalam belajar/mengerjakan tugas dan kecepatan siswa
untuk berhasil dalam mengerjakan tugas sangat positif. Model pembelajaran langsung dirancang untuk menciptakan
lingkungan belajar terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru
berperan sebagai penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya, guru dapat
menggunakan berbagai media, misalnya film, tape recorder, gambar,
peragaan, dan sebaganya. Informasi yang dapat disampaikan dengan strategi
direktif dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang
bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan
tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Dengan demikian pembelajaran langsung dapat
didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana guru mentransformasikan
informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa, pembelajaran
berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru. Model ini sangat cocok
jika guru menginginkan siswa menguasai informasi atau keterampilan tertentu.
Namun, jika guru menginginkan siswa belajar menemukan konsep lebih jauh dan
melatihkan keterampilan berpikir lainnya, maka model ini kurang cocok.
2. Karakteristik
Model Pembelajaran Langsung
Berdasarkan
uraian di atas, maka diidentifikasi beberapa karakteristik model pembelajaran
langsung; (1) transformasi
dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi
pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah
terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru.
Suatu model
pembelajaran dicirikan dengan adanya sintaks (tahapan-tahapan) yang spesifik
sesuai dengan hasil kajian penggagasnya. Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang
akan menggunakan model pembelajaran langsung juga harus memperhatikan
variabel-variabel lingkungan lainnya, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru,
harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, dan waktu.
Fokus akademik
diartikan sebagai prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa
selama pembelajaran yang menekankan pada aktivitas akademik. Pengarahan dan
kontrol guru terjadi ketika guru memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan
pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama
pembelajaran, dan meminimalisasikan kegiatan non akademik di antara siswa.
Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki
harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dengan demikian pembelajaran langsung sangat mengoptimalkan
penggunaan waktu.
Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa salah satu
karakteristik model pembelajaran langsung adalah adanya tahapan atau sintaks, berikut ini disajikan dua tahapan
model pembelajaran langsung yang digagas oleh Bruce dan Weil; serta gagasan
Slavin.
a. Tahapan Model Pembelajaran
Langsung Bruce dan Weil
Sintaks model pembelajaran
langsung menurut Bruce dan Weil (1996:349) adalah sebagai berikut;
orientasi, presentasi, Latihan
terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan mandiri.
1)
Orientasi
Sebelum
menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru
memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan
disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa :
· kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang
relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa;
· mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran;
· memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan;
· menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan
yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan
·
menginformasikan kerangka pelajaran.
2)
Presentasi
Pada fase ini
guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun
keterampilan. Penyajian materi dapat berupa:
·
penyajian materi dalam langkah-langkah
kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;
·
pemberian contoh-contoh konsep;
·
pemodelan atau peragaan keterampilan
dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan
·
menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.
3)
Latihan terstruktur
Pada fase ini
guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting
dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan
memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon
siswa yang salah.
4)
Latihan terbimbing
Pada fase ini
guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau
keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk
mengases kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru
adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
5)
Latihan mandiri
Pada fase ini siswa melakukan kegiatan
latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai
tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.
b. Tahapan Model Pembelajaran
Langsung Slavin
Slavin (2003:222)
mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai
berikut.
1)
Menginformasikan
tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa.
Dalam tahap ini guru
menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang
diharapkan.
2)
Mereviu pengetahuan
dan keterampilan prasyarat.
Dalam tahap ini guru
mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah
dikuasai siswa.
3)
Menyampaikan materi pelajaran.
Dalam fase ini, guru
menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh,
mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4)
Melaksanakan
bimbingan
Bimbingan dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa
dan mengoreksi kesalahan konsep.
5)
Memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berlatih.
Dalam tahap ini, guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau
menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
6)
Menilai kinerja siswa
dan memberikan umpan balik.
Guru memberikan reviu
terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa,
memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang
keterampilan jika diperlukan.
7)
Memberikan latihan
mandiri.
Dalam tahap ini, guru
dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa
untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.
Berdasarkan uraian di
atas, model pembelajaran langsung mengutamakan pendekatan deduktif, dengan
titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik. Suasana
pembelajaran terkesan lebih terstruktur dengan peranan guru yang lebih dominan.
Apabila model pembelajaran langsung diterapkan secara
efektif akan memberikan nilai tambah antara lain sebagai berikut.
·
Siswa
dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran secara jelas.
·
Waktu
untuk berbagai kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
·
Guru
dapat mengendalikan urutan kegiatan pembelajaran.
·
Terdapat
penekanan pada pencapaian akademik.
·
Kinerja
siswa dapat dipantau secara cermat.
·
Umpan
balik bagi siswa berorientasi akademik.
Selain itu, model pembelajaran langsung
juga disukai karena guru dapat mengendalikan siswa dalam hal apa, kapan, dan
bagaimana siswa belajar.
3. Penggunaan
Pembelajaran Langsung
Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran
langsung cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
a. Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran
yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan
konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep
tersebut.
b. Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau
prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.
c. Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai
keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang
berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).
d. Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan
pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen
harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu
berujung pada jawaban yang logis)
e. Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok
untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
f. Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan
suatu topik.
g. Ketika guru harus menunjukkan teknik atau
prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.
h. Ketika guru ingin menyampaikan kerangka
parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran
kelompok atau independen.
i. Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang
dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.
j. Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi
yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan
pendekatan yang berpusat pada siswa.
4. Kelebihan
Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran langsung memberi guru kendali penuh atas lingkungan pembelajaran. Kelebihan model pembelajar langsung antara lain sebagai berikut.
Model pembelajaran langsung memberi guru kendali penuh atas lingkungan pembelajaran. Kelebihan model pembelajar langsung antara lain sebagai berikut.
a. Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan
isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat
mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b. Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar
maupun kecil.
c. Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau
kesulitan-kesulitan yang mungkin
dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
d. Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan
informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
e. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan
konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang
berprestasi rendah.
f. Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang
banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh
seluruh siswa.
g. Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi
mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat
merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.
h. Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki
keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
i. Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan
untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa.
Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang
cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.
j. Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk
membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat
menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi
dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
k. Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan
”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan
perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan
perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
l. Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar
(misalnya ceramah) dan mengamati
(misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
m. Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan
yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang
relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
n. Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat
memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di
antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka
lihat).
o. Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada
hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan
dalam melakukan tugas tersebut.
p. Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat
tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
q. Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan
refleksi guru sehingga guru dapat
terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
5. Keterbatasan
Model Pembelajaran Langsung
Berikut adalah beberapa keterbatasan model pembelajaran
langsung.
a. Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan
siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati,
dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal
tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
b. Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi
perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan
pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
c. Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk
terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial
dan interpersonal mereka.
d. Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini,
kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru
tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur,
siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka
akan terhambat.
e. Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur
dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi
karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap
kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
f.
Model
pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator
yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model
pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku
komunikasi positif.
g. Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci,
atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa
kesempatan yang cukup untuk
memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
h. Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun
dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa.
Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
i. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan
siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan
mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
j. Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran
langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua
yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab
mengenai pembelajaran mereka sendiri.
k. Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak
komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai
pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.
l. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.
Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan
hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.
F. Evaluasi
Untuk
menguji pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipaparkan dalam modul ini,
jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Model pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran
dalam hal ini guru mentransferkan informasi atau keterampilan secara langsung
kepada siswa, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan ....
A.
penekanan pada
pembentukan sikap
B.
pengembangan
nalar yang tinggi
C.
distrukturkan
oleh guru sendiri
D.
distrukturkan
oleh guru dan siswa
2. Model pembelajaran langsung antara lain mempunyai karakteristik
….
A.
peran guru dominan
B.
peran siswa dominan
C.
orientasi pada proses
D.
pendekatan induktif
3. Pola pembelajaran langsung cenderung menitikberatkan pada
kegiatan guru yang ….
A.
sama dengan kegiatan siswa
B.
bergantian dengan kegiatan siswa
C.
lebih banyak dari kegiatan siswa
D.
interaktif dengan kegiatan siswa
4.
Tujuan utama dari
model pembelajaran langsung adalah ….
A.
mengoptimalkan penggunaan waktu belajar
siswa
B.
mengembangkan keterampilan intelektual
C.
mengembangkan keterampilan sosial
D.
mengembangkan keterampilan kerjasama
5.
Sintaks model
pembelajaran langsung meliputi lima tahapan, yaitu….
A. menghadapkan siswa pada masalah, pengumpulan data,
eksperimen, perumusan penjelasan, dan reviu
B. Informasi tujuan, pembentukan kelompok, diskusi kelompok,
laporan kelompok, reviu guru
C. orientasi, presentasi, latihan terstruktur, latihan
terbimbing, dan latihan mandiri
D. Pendahuluan, apersepsi, motivasi, kegiatan pokok,
kesimpulan
6.
Model pembelajaran langsung memiliki kekuatan, antara lain....
A. guru dapat mengontrol proses
belajar siswa dengan terstruktur
B. siswa bebas berinteraksi sosial dan
bebas berpendapat
C.
siswa diberi keleluasan dalam mencari sumber belajar
D. siswa
dapat dengan leluasa menentukan cara belajarnya
7.
Model pembelajaran langsung memiliki keterbatasan , antara
lain....
A. Jika terlalu sering digunakan dapat menimbulkan
ketergantungan siswa pada guru dan menghilangkan rasa tanggung jawab
mengenai pembelajaran mereka sendiri.
B. Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak
komunikasi satu arah, guru mudah untuk mendapatkan umpan balik mengenai
pemahaman siswa.
C. Jika guru mendemonstrasikan sesuatu, hasilnya akan
bergantung pada kemampuan siswa untuk mengamati dan tidak akan ada masalah
dengan yang dimaksudkan oleh guru.
D. Siswa tidak akan mengalam kesulitan mengikuti pelajaran
walaupun materi yang disampaikan bersifat kompleks, karena mereka diberikan
waktu yang cukup untuk memahami informasi yang disampaikan.
Kegiatan Belajar 2 Penerapan
Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran
Waktu : 3 x 50 menit
A.
Pengantar
Setelah
Anda memahami pengertian, karakteristik,
tahapan pembelajaran, dan penggunaan beserta kelebihan dan keterbatasn model
pembelajaran langsung (Direct Instruction) tentunya Anda diharapkan mampu menerapkannya dalam pembelajaran. Berikut ini kita akan
mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran
langsung dalam pembelajaran antara lain mengenai hal hal-hal yang harus dipersiapkan ketika akan
menggunakan pembelajaran langsung; dan pembuatan skenario pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran langsung.
B.
Tujuan
Kegiatan
Belajar 2 ini difokuskan pada pemberian wawasan kepada guru dalam mempersiapkan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Setelah mdlaksanakan Kegiatan Belajar 2 ini, guru
diharapkan mampu:
1.
menyiapkan hal-hal
yang akan digunakan dalam menyusun pembelajaran dengan model pembelajaran
langsung;
2.
membuat RPP dengan menggunakan model
pembelajaran langsung; dan
3.
mengevaluasi RPP dengan menggunaan model
pembelajaran langsung.
C.
Bahan, Alat
dan Sumber Belajar
1. Bahan:
a.
Bahan Bacaan 2: Penerapan
Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran
b.
Permendiknas
nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi; SD;Mi-SDLB dan SMP-MTs-SMPLB
2. Alat :
Alat tulis menulis
3. Sumber belajar :
a.
Joyce, Bruce ;Weil, Marsha, and Showers,
Bweverly.EMILY CALHOUN 1992. Models of Teaching. Fourth
Edition. Boston: Allyn and Bacon.
b.
Killen, Roy, 1998, Effective Teaching
Strategies, Lesson from Research and Practice, 2ndEdition,
Australia: Social Science Press.
D.
Langkah Kegiatan
Belajar Kegiatan 2, dilaksanakan
mengikuti alur kegiatan sebagai berikut.
|
Untuk melaksanakan Kegiatan
Belajar 2, guru diharapkan melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1. Pengantar
(15 menit)
Fasilitator membuka sesi ini diawali
dengan penjelasan kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian menjelaskan tujuan
sesi ini yaitu berlatih mempersiapkan
penggunaan pembelajaran langsung; membuat RPP dengan menggunakan model pembelajaran
langsung serta berlatih menilai RPP yang disusun.
2. Persiapan (35 menit)
Menyiapkan
hal-hal yang akan digunakan dalam
penyusunan model pembelajaran langsung antara lain berlatih:
a.
memperjelas tujuan pembelajaran;
b.
merumuskan hasil belajar yang diharapkan
dari siswa setelah mempelajari topik pelajaran;c.
menentukan
hambatan-hambatan (waktu dan sumber belajar) yang mungkin dihadapi;
d.
memilih isi materi
pelajaran yang akan disampaikan;
e.
mengorganisasikan
isi materi pelajaran ke dalam urutan yang sistematis;
f.
menentukan
metode yang cocok untuk menyajikan materi pelajaran atau untuk melibatkan siswa
dalam belajar;
g.
menentukan bagaimana
cara menilai siswa, apakah mereka sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
dan
h.
merencanakan cara
mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran, sehingga guru dapat memutuskan
apakah harus melengkapi atau memodifikasi.
3. Penyusunan RPP
(60 menit)
Berdasarkan hal-hal yang telah
disiapkan pada langkah ke-2 di atas, guru secara berkelompok berlatih menyusun
RPP salah satu materi pokok dari kompetensi dasar/standar isi mata pelajaran yang
diampu guru (yang telah mereka tentukan pada Kegiatan Belajar 1). Sebagai acuan dapat digunakan bahan bacaan 2
:”Bagaimana Merancang RPP dengan Menerapkan Model
Pembelajaran Langsung?”
4. Laporan hasil penyusunan dan penilaian RPP
a.
Hasil penyusunan RPP
dipresentasikan untuk mendapat masukan
b. Untuk menilai apakah RPP yang telah disusun itu telah sesuai dengan
model pembelajarn langsung digunakan
lembar umpan balik RPP menggunakan model pembelajaran langsung.
E. Bahan Bacaan 2: Penerapan Model Pembelajaran Langsung
dalam Pembelajaran
1. Persiapan Guru sebelum Menenerapkan Pembelajaran
langsung
Anda jangan berharap
akan sukses dalam pembelajaran yang Anda berikan jika tidak direncanakan dengan
baik. Hal ini bukan berarti Anda selalu harus menuliskan secara rinci hal-hal
yang akan diajarkan dalam format tertentu (walaupun ini gagasan yang baik).
Namun, Anda sebagai guru tetap harus bekerja melalui langkah-langkah yang
berurutan dan membuat catatan yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana
Anda ke dalam tindakan.
Berikut ini
langkah-langkah perencanaan umum yang dapat digunakan:
a.
Perjelas tujuan
pembelajaran dalam topik pelajaran yang Anda pilih.
Perumusan tujan
adalah hal yang mendasar, karena pertama, rumusan tujuan akan mengarahkan
persiapan mengajar Anda. Kedua, Anda dapat menginformasikan kepada siswa Anda
mengapa setiap topik/konsep penting dipelajari. Untuk memperjelas tujuan
pelajaran, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
·
Apa yang akan siswa
Anda ketahui atau yang dapat mereka kuasai di akhir pelajaran?
·
Bagaimana pelajaran
ini berhubungan dengan pelajaran sebelumnya atau dengan bagaimana pelajaran ini
berhubungan dengan topik lain yang telah dipelajari siswa?
·
Prasyarat pengetahuan
apa yang diperlukan siswa untuk memahami pelajaran ini?
·
Apa yang diharapkan
dikerjakan siswa setelah mempelajari pelajaran (bacaan tambahan, PR, kerja
praktikum)?
·
Bagaimana Anda akan
mengembangkan pelajaran ini pada pelajaran berikutnya?
b.
Rumuskan/tetapkan
hasil belajar yang Anda harapkan dari siswa Anda setelah mempelajari topik
pelajaran.
Hasil belajar adalah
pernyataan mengenai kemampuan-kemampuan siswa
Anda yang diharapkan dapat dikuasai atau diunjukkerjakan setelah akhir
pelajaran.
c.
Tentukan hambatan-hambatan (waktu dan sumber belajar) yang mungkin
dihadapi.
Beberapa hambatan
mungkin dapat Anda hadapi ketika akan mengajar, misalnya keterbatasan sumber
belajar, keragaman karakteristik siswa, konteks yang berhubungan dengan waktu
pembelajaran (jadwal pembelajaran pada siang hari). Semua hambatan hendaknya
diantisipasi karena dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
d.
Pilih isi materi
pelajaran yang akan Anda sampaikan
Materi pelajaran
merupakan hal pokok yang harus Anda tentukan sebelum mengajar sejalan dengan
perumusan hasil belajar yang Anda harapkan dapat dikuasai oleh siswa Anda. Seringkali Anda perlu memilih
contoh-contoh tambahan untuk mendukung informasi yang akan disampaikan kepada
siswa. Anda sebaiknya tidak selalu berasumsi bahwa siswa Anda akan mengerti
contoh-contoh yang diberikan.
e.
Organisasikan isi materi
pelajaran ke dalam urutan yang sistematis.
Setelah Anda memilih
materi pelajaran yang akan disampaikan, materi pelajaran tersebut disusun ke
dalam urutan yang sistematis untuk disampaikan kepada siswa. Siswa akan mengasimilasi
materi pelajaran lebih mudah bila terstruktur dengan baik. Ketika Anda
memutuskan bagaimana cara mempresentasikan bahan pelajaran, ikuti
prinsip-prinsip umum pengorganisasian berikut.
f.
Yakinkan bahwa siswa Anda mengerti setiap tujuan pelajaran yang
Anda rumuskan.
g.
Jelaskan ide-ide Anda
secara sederhana agar mudah dimengerti.
h.
Bantu siswa Anda agar
membuat hubungan antara pengetahuan yang sudah dimiliki sebelmnya dengan
pengetahuan yang akan mereka pelajari, dan dengan beberapa bagian informasi
baru yang akan Anda jelaskan.
i.
Pilah-pilah materi ke
dalam bagian-bagian kecil, tetapi dapat digabungkan secara keseluruhan secara
bermakna.
j.
Gunakan analogi dan contoh-contoh untuk membantu siswa
mengerti.
k.
Berikan rangkuman
pada bagian-bagian yang penting dari pelajaramn.
l.
Jika memungknkan,
gunakan gambar-gambar, grafik, diagram, model untuk mendukung penyajian pelajaran.
m.
Tentukan metode yang
cocok untuk menyajikan materi pelajaran atau untuk melibatkan siswa dalam
belajar.
Anda harus mengetahui
betul tujuan atau hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah
pelajaran selesai dan tentu materi utama yang akan Anda sampaikan sebelum Anda
memutuskan strategi atau model pembelajaran atau metode pembelajaran yang akan
dipilih. Strategi,model, dan metode yang akan Anda gunakan akan membantu siswa
Anda mencapai tujuan pelajaran.
n.
Tentukan bagaimana
Anda akan mengases siswa Anda apakah mereka sudah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Cara Anda
melaksanakan asesmen harus berhubungan dengan hasil belajar atau tujuan yang
ingin dicapai oleh siswa Anda. Oleh karena itu metode dan instrumen asesmen
harus bisa mengukur tujuan yang telah Anda rumuskan.
o.
Rencanakan bagaimana
Anda akan mengevaluasi keberhasilan proses siswa Anda, sehingga Anda dapat
memutuskan apakah harus melengkapi atau memodifikasi.
Evaluasi pembelajaran
adalah proses membuat keputusan mengenai kualitas dan nilai dari pembelajaran
yang telah Anda lakukan. Cara memperoleh data untuk membuat evaluasi dapat
dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa atau secara informal dari
perbincangan dengan siswa ketika meminta umpan balik. Evaluasi dapat Anda
lakukan dari refleksi hasil pembelajaran. Hasi evaluasi pembelajaran dapat
meningkatkan pembelajaran Anda ke arah yang
lebih baik.
2. Merancang RPP Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran dalam konteks modul ini digunakan
secara khusus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), secara eksplisit
dalam bagian proses belajar-mengajar. Berikut ini contoh penerapan model
pembelajaran langsung yang dituangkan dalam bentuk RPP.
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester :
VI/1
Aspek : Benda dan Sifatnya
I. Standar Kompetensi : 3. Memahami
sifat-sifat, perubahan sifat benda dan
kegunaannya
dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar : 3.2.
Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk,
warna,
atau rasa) yang dapat diamati akibat dari
pembakaran,
pemanasan, dan diletakkan di udara
terbuka
Materi Pokok : Kondisi
yang mempengaruhi perubahan pada benda
antara lain
suhu
dan waktu
Waktu : 2 x 35 menit
Indikator :
Mendeskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang
berbeda,
misal suhu dan kelembaban.
Untuk mencapai indikator tersebut, siswa sebelumnya
harus mampu menggunakan termometer, dengan demikian guru sebaiknya mengajarkan
keterampilan menggunakan termometer dahulu.
III. Tujuan pembelajaran:
a. menyebutkan urutan
langkah-langkah mengukur suhu zat cair dengan termometer;
b. memperagakan cara menggunakan termometer.
IV. Materi Pelajaran
1. Alat pengukur suhu
(termometer)
2. Jenis-jenis termometer
3. Cara menggunakan termometer
V. Alat dan Bahan
1.
Macam-macam
termometer
2. Gelas kimia
3. Pembekar spiritus
4. Air
VI. Strategi Pembelajaran
1.
Model Pembelajaran : Langsung
2.
Pendekatan : konsep
3.
Metode : ceramah, tanya jawab,
latihan individu
Strategi
Pembelajaran
Tahapan/Sintaks pembelajaran
|
Kegiatan Guru-Siswa
|
Pendahuluan:
Orientasi
|
Guru
menginformasikan tujuan pembelajaran:
Misalnya:
Anak-anak hari ini kalian akan belajar dan berlatih menggunakan
termometer, setelah pelajaran selesai kamu diharapkan dapat:
·
menyebutkan urutan
langkah-langkah mengukur suhu zat cair dengan termometer;
· memperagakan cara menggunakan
termometer.
Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan dan pentingnya
mempelajari penggunaan termometer.
Guru menginformasikan hal-hal yang harus diperhatikan siswa dalam
pelajaran.
|
Kegiatan inti:
Presentasi
|
·
Guru
menunjukkan termometer dan menjelaskan nama dan jenis termometer kemudian
menjelaskan urutan langkah-langkah cara menggunakan termometer.
· Guru
mendemonstrasikan cara mengukur suhu zat cair dengan termometer.
· Guru meminta
seorang siswa menyebutkan kembali urutan langkah-langkah menggunakan
termometer sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.
· Guru meminta
seorang siswa mengulang peragaan menggunakan termometer.
|
Latihan terstruktur
|
Guru meminta
siswa melakukan kegiatan mengukur suhu zat cair dengan kondisi suhu zat cair
berbeda-beda dibawah instruksi guru dan pengawasan guru.
|
Latihan terbimbing
|
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pengukuran suhu berbagai zat
cair dengan kondisi dipanaskan dan tidak dipanaskan dan suhu campuran air
panas dengan air dingin.
|
Latihan mandiri
|
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa melakukan pengukuran suhu berbagai zat zair.
|
Penutup
|
Guru mengadakan
tanya jawab untuk memantapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari siswa.
|
VII. Penilaian
Bentuk penilaian: tertulis
Metode : esay dan kinerja
a. Penilaian
kognitif
1) Tuliskan jenis-jenis termometer!
2) Tuliskan fungsi termometer!
3) Jelaskan
langkah-langkah menggunakan termometer pengukur temperatur benda, misalnya suhu
zat cair yang dipanaskan
b. Penilaian kinerja
LEMBAR OBSERVASI
NO
|
ASPEK
KETERAMPILAN
|
HASIL
OBSERVASI
|
|
ya
|
tidak
|
||
1
|
Persiapan
1.1 mempersiapkan alat bahan
1.2 merangkai alat
|
||
II
|
Pelaksanaan
2.1 menggunakan termometer:
· Menyamakan suhu termometer awal dengan suhu ruangan.
· Mencelupkan termometer ke dalam zat cair yang akan dikur pada posisi
yang benar (tidak menyentuh dasar wadah atau dinding wadah)
· Memegang termometer dengan benar
2.2 Membaca skala
· Posisi badan/mata yang benar ketika membaca skala
|
F. Evaluasi
Untuk
menguji pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipaparkan dalam modul ini, buatlah
rancangan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung untuk salah satu materi
pokok sesuai tuntutan standar kompetensi/kompetensi dasar mata pelajaran. Diskusikanlah dengan rekan Anda, apakah model
pembelajaran tersebut sudah memuat karakteristik model pembelajaran langsung
atau belum. Untuk menilai
tugas tersebut, gunakan lembar umpan balik penyusunan RPP menggunakan model
pembelajaran langsung sebagai pedoman.
Lembar Umpan
Balik Penyusunan Rencana Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran
langsung
Gunakan format
berikut dalam memeriksa rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan menerapkan model pembelajaran langsung.
Sintaks Pembelajaran
|
Hasil penelaahan
|
Komentar khusus
|
|
Ada
|
Tidak ada
|
||
Orientasi
Adakah rancangan kegiatan
orientasi yang dirumuskan guru?
Apakah bentuk orientasi
berupa informasi tujuan pelajaran, kegiatan yang akan dilakukan siswa, atau
informasi materi yang akan diterima siswa?
|
|||
Presentasi
Adakah tahap presentasi yang direncanakan?
Apakah dalam fase presentasi ini guru menggunakan alat
bantu?
|
|||
Latihan Terstruktur
Adakah tahap terstruktur
yang direncanakan guru?
|
|||
Latihan terbimbing
Adakah tahap terbimbing yang direncanakan guru?
|
|||
Latihan mandiri
Apakah guru memberi kesempatan untuk siswa
melakukan kegiatan mandiri?
|
G. Tugas
Setelah Anda berhasil menyusun RPP dengan
menggunakan model pembelajaran langsung langsung, tugas Anda berikutnya adalah
laksanakanlah rancangan itu dalam pembelajaran bersama siswa di dalam kelas.
Hasilnya tuangkanlah dalam studi kasus.
Daftar Rujukan
Joyce, Bruce ;Weil, Marsha, and Showers,
Bweverly.1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Killen, Roy, 1998, Effective Teaching
Strategies, Lesson from Research and Practice, 2ndEdition,
Australia: Social Science Press.
Slavin, Robert E., 2003, Educational Psychology:
Theory and Practice, 7thEdition, Boston: John
Hopkins University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar