04 Mei 2013

Pembelajaran Langsung

PENDAHULUAN
A. Pengantar
Dalam upaya meningkatkan hasil pembelajaran yang optimal dan memberikan layanan pembelajaran sesuai dengan variasi gaya belajar siswa, guru hendaknya mampu menggunakan berbagai variasi metode, pendekatan, dan model pembelajaran. Para praktisi pendidikan telah banyak memperkenalkan dan menerapkan berbagai metode, pendekatan, model pembelajaran yang sesuai dengan taxonomi pembelajaran, tujuan dan karakteristik mata pelajaran.
Dari beberapa model pembelajaran yang dikemukakan pakar pendidikan, dapat kita pelajari bahwa setiap model pembelajaran didasari oleh teori belajar tertentu dan digunakan untuk tujuan tertentu pula. Untuk tujuan pembelajaran yang berbeda maka digunakan model pembelajaran yang berbeda pula. Misalnya tujuan pembelajaran perubahan perilaku yang berbentuk keterampilan motorik berbeda dari tujuan pembelajaran peningkatan keterampilan berpikir. Atas dasar adanya tujuan pembelajaran yang berbeda, maka penggunaan teori belajar dan model pembelajaran pun hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai. Salah satu model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku, misalnya dalam hal penguasaan keterampilan motorik,  digunakan model pembelajaran langsung (Direct Instruction).
Untuk hal-hal tertentu pembelajaran langsung dipandang masih relavan dengan tuntutan pendidikan dewasa ini. Beberapa penelitian menunjukkan korelasi antara pencapaian hasil belajar siswa dengan strategi guru yang menggunakan model pembelajaran langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model ini memberikan dampak positif yang kuat terhadap pembelajaran di tingkat sekolah dasar, khususnya pada siswa yang pencapaiannya rendah. Model ini efektif dalam meningkatkan belajar siswa dalam kemampuan membaca dan matematika, khususnya siswa yang berlatas belakang sosial ekonomi rendah. Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa.

B.   Tujuan
Modul ini ditujukan bagi guru pemandu (fasilitator) ataupun guru peserta dalam pertemuan di KKG/MGMP dalam program peningkatan profesionalisme guru secara berkelanjutan. Setelah mempelajari model pembelajaran langsung (Direct Instruction) ini diharapkan Anda dapat:
1.    memahami model pembelajaran langsung, dan
2.    menerapkan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran.
C.   Sistematika Penulisan
Modul ini terdiri atas dua kegiatan belajar yaitu: Kegiatan Belajar I Model Pembelajaran Langsung; dan Kegiatan Belajar 2 Penerapan Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran.
Kegiatan Belajar 1
Model Pembelajaran Langsung
Waktu :  3 x 50 menit

A.     Pengantar
Materi yang akan dipelajari dalam Kegiatan Belajar 1 ini adalah mengenai  pengertian dan karakteristik model pembelajaran langsung, situasi di mana model pembelajaran langsung cocok diterapkan dalam pembelajaran, dan kelebihan dan keterbatasan menggunakan model pembelajaran langsung.

B.     Tujuan
Kegiatan Belajar 1 bertujuan memberikan wawasan kepada guru mengenai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran, khususnya menekankan pada pencapaian penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku.
Setelah menyelesaikan modul ini, guru diharapkan mampu:
1.    mendefinisikan pengertian pembelajaran langsung;
2.    mengidentifikasi karakteristik utama model pembelajaran langsung;
3.    mendeskripsikan tahapan (sintaks) model pembelajaran langsung; dan
4.    menentukan kapan model pembelajaran langsung dapat digunakan.
C.     Bahan, Alat, dan Sumber Belajar
Untuk menyelesaikan kegiatan belajar 1, guru menggunakan bahan, alat, dan sumber belajar sebagai berikut.
1.    Bahan:
     a. Bahan Bacaan 1 : Model Pembelajaran Langsung
     b. Contoh strategi pembelajaran
2.    Alat:
     Alat tulis menulis.
3.    Sumber Belajar:
                a.    Joyce, Bruce ;Weil, Marsha, and Showers, Bweverly.EMILY CALHOUN                                 1992. Models of Teaching.    Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon.
                b.    Killen, Roy, 1998, Effective Teaching Strategies, Lesson from Research and                               Practice, 2ndEdition, Australia: Social Science Press.
D.  Langkah Kegiatan
Panduan Belajar Kegiatan 1, dilaksanakan mengikuti alur kegiatan sebagai berikut.

Untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran 1, fasilitator diharapkan melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
  1.      Pengantar (15 menit)
a.  Fasilitator membuka sesi ini dengan diawali penjelasan materi akan dibahas.
b.  Kemudian fasilitator menjelaskan tujuan sesi ini yaitu mendiskusikan pengertian, karakteristik, penggunaan, kelebihan dan kekurangan model pembelajaran langsung.
c.  Fasilitator bersama peserta bertanya jawab tentang pengalaman peserta selama ini tentang model-model pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran. Diungkap alasan penggunaan dan kekhasan  model pembelajaran yang mereka gunakan tersebut. selanjutnya menjelaskan latar belakang pemilihan model belajar langsung sebagaimana tertuang dalam pengantar pendahuluan modul ini.

2.      Pengkajian materi model pembelajaran langsung (60 menit)
a.    Fasilitator membagi peserta dalam beberapa kelompok, satu kelompok beranggotakan 3 – 4 orang. Masing-masing kelompok diberi tugas mengkaji Bahan Bacaan 1: Model Pembelajaran Langsung.
b.    Sebagai panduan pengkajian dapat diajukan pertanyaan-pertanyaan untuk didiskusikan oleh kelompok  misalnya sebagai berikut.
-       Apa tujuan utama pembelajaran langsung?
-       Apa yang dimaksud dengan pembelajaran langsung?
-       Bagaimanakah Sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil?
-       Apakah persamaan dan perbedaan antara tahapan pembelajaran (sintaks) model pembelajaran langsung  yang diajukan oleh Bruce dan Weil dengan yang diajukan oleh  Slavin?
-       Dalam situasi bagaimanakah model pembelajaran langsung dapat digunakan?
-       Apa yang menjadi kelebihan dan keterbatasan model pembelajaran langsung?
-       Tuliskan dua materi pokok yang cocok menggunakan model pembelajaran langsung!
3.      Laporan hasil kajian
Secara bergiliran perwakilan kelompok menyampaikan hasil kajiannya dan ditanggapi oleh kelompok lainnya. Satu kelompok hanya melaporkan jawaban dari satu pertanyaan kecuali jika jumlah pertanyaan melebihi jumlah kelompok, maka satu kelompok dapat kebagian melaporkan dua jawaban pertanyaan.
4.      Pengkajian contoh strategi pembelajaran
a.    Untuk lebih memahami sintaks model pembelajaran langsung, khususnya yang diajukan oleh Bruce dan Weil, fasilitator meminta peserta (dalam kelompok) untuk mengkaji contoh  strategi pembelajaran seperti yang dimuat  di halaman berikut ini. Kajian ditekankan pada identifikasi sintaks (tahapan-tahapan) model pembelajaran langsung. Adakah tahapan orientasi, presentasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan mandiri  tertuang dalam RPP itu.
b.    Peserta dalam kelompok mengidentifikasi tahapan pembelajaran langsung pada contoh strategi pembelajaran. Nama tahapan yang teridentifikasi dituliskan pada kolom yang tersedia.
c.    Hasil diskusi kelompok dipresentasikan untuk mendapat tanggapan.
Tabel untuk mengidentifikasi sintaks model pembelajaran langsung pada format strategi pembelajaran:
Strategi Pembelajaran
Tahapan Pembelajaran
Kegiatan Guru-Siswa

........................
Guru menginformasikan tujuan pembelajaran:
Misalnya:
Anak-anak hari ini kalian akan belajar dan berlatih menggunakan termometer, setelah pelajaran selesai kamu diharapkan dapat:
·         menyebutkan urutan langkah-langkah mengukur suhu zat cair dengan termometer;
·         memperagakan cara menggunakan termometer.
Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan dan pentingnya mempelajari penggunaan termometer.
Guru menginformasikan hal-hal yang harus diperhatikan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.
……………………



………….………..

…………….……..

……………..…….
Guru menunjukkan termometer dan menjelaskan nama dan jenis termometer kemudian menjelaskan urutan langkah-langkah cara menggunakan termometer.
·         Guru mendemonstrasikan cara mengukur suhu zat cair dengan termometer.
·         Guru meminta seorang siswa menyebutkan kembali urutan langkah-langkah menggunakan termometer sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.
·         Guru meminta seorang siswa mengulang peragaan menggunakan termometer.
Guru meminta siswa melakukan kegiatan mengukur suhu zat cair dengan kondisi suhu zat cair berbeda-beda dibawah instruksi dan pengawasan guru.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan  dengan menggunakan LKS tentang pengukuran suhu berbagai zat cair dengan kondisi dipanaskan dan tidak dipanaskan dan suhu campuran air panas dengan air dingin.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan pengukuran suhu berbagai zat zair.

Guru mengadakan tanya jawab untuk memantapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari siswa.




E.   Bahan Bacaan 1: Model Pembelajaran Langsung

1.    Pengertian Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung (Direct Instrcution) digunakan oleh para peneliti untuk merujuk pada pola-pola pembelajaran di mana guru banyak menjelaskan konsep atau keterampilan kepada sejumlah kelompok siswa dan menguji keterampilan siswa melalui latihan-latihan di bawah bimbingan dan arahan guru. Dengan demikian, tujuan pembelajaran distrukturkan oleh guru. Sementara itu, menurut Roy Killen (1998:2), direct instruction merujuk pada berbagai teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas. Pendekatan dalam model pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru menyampaikan isi materi pelajaran dalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan kegiatan para siswa, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.
Tujuan utama pembelajaran langsung adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar siswa. Beberapa temuan dalam teori perilaku di antaranya adalah pencapaian siswa yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh siswa dalam belajar/mengerjakan tugas dan kecepatan siswa untuk berhasil dalam mengerjakan tugas sangat positif. Model pembelajaran langsung dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya, guru dapat menggunakan berbagai media, misalnya film, tape recorder, gambar, peragaan, dan sebaganya. Informasi yang dapat disampaikan dengan strategi direktif dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Dengan demikian pembelajaran langsung dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru. Model ini sangat cocok jika guru menginginkan siswa menguasai informasi atau keterampilan tertentu. Namun, jika guru menginginkan siswa belajar menemukan konsep lebih jauh dan melatihkan keterampilan berpikir lainnya, maka model ini kurang cocok.

2.    Karakteristik Model Pembelajaran Langsung

Berdasarkan uraian di atas, maka diidentifikasi beberapa karakteristik model pembelajaran langsung; (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru.
Suatu model pembelajaran dicirikan dengan adanya sintaks (tahapan-tahapan) yang spesifik sesuai dengan hasil kajian penggagasnya.  Selain harus memperhatikan sintaks, guru yang akan menggunakan model pembelajaran langsung juga harus memperhatikan variabel-variabel lingkungan lainnya, yaitu fokus akademik, arahan dan kontrol guru, harapan yang tinggi untuk kemajuan siswa, dan waktu.
Fokus akademik diartikan sebagai prioritas pemilihan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa selama pembelajaran yang menekankan pada aktivitas akademik. Pengarahan dan kontrol guru terjadi ketika guru memilih tugas-tugas siswa dan melaksanakan pembelajaran, menentukan kelompok, berperan sebagai sumber belajar selama pembelajaran, dan meminimalisasikan kegiatan non akademik di antara siswa. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan sehingga guru memiliki harapan yang tinggi terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh siswa. Dengan demikian pembelajaran langsung sangat mengoptimalkan penggunaan waktu.
Sebagaimana dikemukakan di atas, bahwa salah satu karakteristik model pembelajaran langsung adalah adanya tahapan atau sintaks, berikut ini disajikan dua tahapan model pembelajaran langsung yang digagas oleh Bruce dan Weil; serta gagasan Slavin.

a.    Tahapan Model Pembelajaran Langsung Bruce dan Weil
Sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996:349) adalah sebagai berikut; orientasi, presentasi, Latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan mandiri.
1)    Orientasi
Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, akan sangat menolong siswa jika guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. Bentuk-bentuk orientasi dapat berupa :
·      kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa;
·      mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran;
·      memberikan penjelasan/arahan mengenai kegiatan yang akan dilakukan;
·      menginformasikan materi/konsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran; dan
·      menginformasikan kerangka pelajaran.
2)    Presentasi
Pada fase ini guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep-konsep maupun keterampilan. Penyajian materi dapat berupa:
·      penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek;
·      pemberian contoh-contoh konsep;
·      pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas; dan
·      menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.

3)    Latihan terstruktur
Pada fase ini guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Peran guru yang penting dalam fase ini adalah memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi respon siswa yang salah.

4)    Latihan terbimbing
Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini baik juga digunakan oleh guru untuk mengases kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan.
5)    Latihan mandiri
Pada fase ini siswa melakukan kegiatan latihan secara mandiri, fase ini dapat dilalui siswa jika telah menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85-90% dalam fase bimbingan latihan.

b.    Tahapan Model Pembelajaran Langsung Slavin
Slavin (2003:222) mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung, yaitu sebagai berikut.
1)    Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa.
Dalam tahap ini guru menginformasikan hal-hal yang harus dipelajari dan kinerja siswa yang diharapkan.
2)    Mereviu pengetahuan dan keterampilan prasyarat.
Dalam tahap ini guru mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai siswa.
3)    Menyampaikan materi pelajaran.
Dalam fase ini, guru menyampaikan materi, menyajikan informasi, memberikan contoh-contoh, mendemontrasikan konsep dan sebagainya.
4)    Melaksanakan bimbingan
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi kesalahan konsep.
5)    Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih.
Dalam tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih keterampilannya atau menggunakan informasi baru secara individu atau kelompok.
6)    Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik.
Guru memberikan reviu terhadap hal-hal yang telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respon siswa yang benar dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
7)    Memberikan latihan mandiri.
Dalam tahap ini, guru dapat memberikan tugas-tugas mandiri kepada siswa untuk meningkatkan pemahamannya terhadap materi yang telah mereka pelajari.

Berdasarkan uraian di atas, model pembelajaran langsung mengutamakan pendekatan deduktif, dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik. Suasana pembelajaran terkesan lebih terstruktur dengan peranan guru yang lebih dominan.   Apabila model pembelajaran langsung diterapkan secara efektif akan memberikan nilai tambah antara lain sebagai berikut.
·         Siswa dapat mengetahui tujuan-tujuan pembelajaran secara jelas.
·         Waktu untuk berbagai kegiatan pembelajaran dapat dikontrol dengan ketat.
·         Guru dapat mengendalikan urutan kegiatan pembelajaran.
·         Terdapat penekanan pada pencapaian akademik.
·         Kinerja siswa dapat dipantau secara cermat.
·         Umpan balik bagi siswa berorientasi akademik.
Selain itu, model pembelajaran langsung juga disukai karena guru dapat mengendalikan siswa dalam hal apa, kapan, dan bagaimana siswa belajar.
3.    Penggunaan Pembelajaran Langsung
Beberapa situasi yang memungkinkan model pembelajaran langsung cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran adalah sebagai berikut.
a.    Ketika guru ingin mengenalkan suatu bidang pembelajaran yang baru dan memberikan garis besar pelajaran dengan mendefinisikan konsep-konsep kunci dan menunjukkan keterkaitan di antara konsep-konsep tersebut.
b.    Ketika guru ingin mengajari siswa suatu keterampilan atau prosedur yang memiliki struktur yang jelas dan pasti.
c.    Ketika guru ingin memastikan bahwa siswa telah menguasai keterampilan-keterampilan dasar yang diperlukan dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada siswa, misalnya penyelesaian masalah (problem solving).
d.    Ketika guru ingin menunjukkan sikap dan pendekatan-pedekatan intelektual (misalnya menunjukkan bahwa suatu argumen harus didukung oleh bukti-bukti, atau bahwa suatu penjelajahan ide tidak selalu berujung pada jawaban yang logis)
e.    Ketika subjek pembelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipresentasikan dengan pola penjelasan, pemodelan, pertanyaan, dan penerapan.
f.     Ketika guru ingin menumbuhkan ketertarikan siswa akan suatu topik.
g.    Ketika guru harus menunjukkan teknik atau prosedur-prosedur tertentu sebelum siswa melakukan suatu kegiatan praktik.
h.    Ketika guru ingin menyampaikan kerangka parameter-parameter untuk memandu siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran kelompok atau independen.
i.      Ketika para siswa menghadapi kesulitan yang sama yang dapat diatasi dengan penjelasan yang sangat terstruktur.
j.      Ketika lingkungan mengajar tidak sesuai dengan strategi yang berpusat pada siswa atau ketika guru tidak memiliki waktu untuk melakukan pendekatan yang berpusat pada siswa.

4.    Kelebihan Model Pembelajaran Langsung 
Model pembelajaran langsung memberi guru kendali penuh atas lingkungan pembelajaran. Kelebihan model pembelajar langsung antara lain sebagai berikut.
a.    Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
b.    Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
c.    Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat diungkapkan.
d.    Dapat menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan informasi dan pengetahuan faktual yang sangat terstruktur.
e.    Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan keterampilan-keterampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah.
f.     Dapat menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
g.    Memungkinkan guru untuk menyampaikan ketertarikan pribadi mengenai mata pelajaran (melalui presentasi yang antusias) yang dapat merangsang ketertarikan dan dan antusiasme siswa.
h.    Ceramah merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang tidak suka membaca atau yang tidak memiliki keterampilan dalam menyusun dan menafsirkan informasi.
i.      Secara umum, ceramah adalah cara yang paling memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang tidak mengancam dan bebas stres bagi siswa. Para siswa yang pemalu, tidak percaya diri, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tidak merasa dipaksa dan berpartisipasi dan dipermalukan.
j.      Model pembelajaran langsung dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukkan bagaimana suatu permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, dan bagaimana suatu pengetahuan dihasilkan.
k.    Pengajaran yang eksplisit membekali siswa dengan ”cara-cara disipliner dalam memandang dunia (dan) dengan menggunakan perspektif-perspektif alternatif” yang menyadarkan siswa akan keterbatasan perspektif yang inheren dalam pemikiran sehari-hari.
l.      Model pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
m.   Ceramah dapat bermanfaat untuk menyampaikan pengetahuan yang tidak tersedia secara langsung bagi siswa, termasuk contoh-contoh yang relevan dan hasil-hasil penelitian terkini.
n.    Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi) dapat memberi siswa tantangan untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat di antara teori (yang seharusnya terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).
o.    Demonstrasi memungkinkan siswa untuk berkonsentrasi pada hasil-hasil dari suatu tugas dan bukan teknik-teknik dalam menghasilkannya. Hal ini penting terutama jika siswa tidak memiliki kepercayaan diri atau keterampilan dalam melakukan tugas tersebut.
p.    Siswa yang tidak dapat mengarahkan diri sendiri dapat tetap berprestasi apabila model pembelajaran langsung digunakan secara efektif.
q.    Model pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
5.    Keterbatasan Model Pembelajaran Langsung
Berikut adalah beberapa keterbatasan model pembelajaran langsung.
a.    Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati, dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
b.    Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
c.    Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif, sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
d.    Karena guru memainkan peran pusat dalam model ini, kesuksesan strategi pembelajaran ini bergantung pada image guru. Jika guru tidak tampak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan terhambat.
e.    Terdapat beberapa bukti penelitian bahwa tingkat struktur dan kendali guru yang tinggi dalam kegiatan pembelajaran, yang menjadi karakteristik model pembelajaran langsung, dapat berdampak negatif terhadap kemampuan penyelesaian masalah, kemandirian, dan keingintahuan siswa.
f.     Model pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru. Komunikator yang buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula dan model pembelajaran langsung membatasi kesempatan guru untuk menampilkan banyak perilaku komunikasi positif.
g.    Jika materi yang disampaikan bersifat kompleks, rinci, atau abstrak, model pembelajaran langsung mungkin tidak dapat memberi siswa kesempatan yang cukup untuk memproses dan memahami informasi yang disampaikan.
h.    Model pembelajaran langsung memberi siswa cara pandang guru mengenai bagaimana materi disusun dan disintesis, yang tidak selalu dapat dipahami atau dikuasai oleh siswa. Siswa memiliki sedikit kesempatan untuk mendebat cara pandang ini.
i.      Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi yang disampaikan.
j.      Jika terlalu sering digunakan, model pembelajaran langsung akan membuat siswa percaya bahwa guru akan memberitahu mereka semua yang perlu mereka ketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
k.    Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa. Hal ini dapat membuat siswa tidak paham atau salah paham.
l.      Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa. Sayangnya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga dapat melewatkan hal-hal yang dimaksudkan oleh guru.

F.  Evaluasi
Untuk menguji pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipaparkan dalam modul ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1.    Model pembelajaran langsung adalah suatu model pembelajaran dalam hal ini guru mentransferkan informasi atau keterampilan secara langsung kepada siswa, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan ....
A.    penekanan pada pembentukan sikap
B.    pengembangan nalar yang tinggi
C.   distrukturkan oleh guru sendiri
D.   distrukturkan oleh guru dan siswa
2.    Model pembelajaran langsung antara lain mempunyai karakteristik ….
A.    peran guru dominan
B.    peran siswa dominan
C.   orientasi pada proses
D.   pendekatan induktif
3.    Pola pembelajaran langsung cenderung menitikberatkan pada kegiatan guru yang ….
A.    sama dengan kegiatan siswa
B.    bergantian dengan kegiatan siswa
C.   lebih banyak dari kegiatan siswa
D.   interaktif dengan kegiatan siswa

4.    Tujuan utama dari model pembelajaran langsung adalah ….
A.    mengoptimalkan penggunaan waktu belajar siswa
B.    mengembangkan keterampilan intelektual
C.   mengembangkan keterampilan sosial
D.   mengembangkan keterampilan kerjasama

5.    Sintaks model pembelajaran langsung meliputi lima tahapan, yaitu….
A.   menghadapkan siswa pada masalah, pengumpulan data, eksperimen, perumusan penjelasan, dan reviu
B.   Informasi tujuan, pembentukan kelompok, diskusi kelompok, laporan kelompok, reviu guru
C.   orientasi, presentasi, latihan terstruktur, latihan terbimbing, dan latihan mandiri
D.   Pendahuluan, apersepsi, motivasi, kegiatan pokok, kesimpulan

6.    Model pembelajaran langsung memiliki kekuatan, antara lain....
A. guru dapat mengontrol proses belajar siswa dengan terstruktur
B. siswa bebas berinteraksi sosial dan bebas berpendapat
C.  siswa diberi keleluasan dalam mencari sumber belajar
D. siswa dapat dengan leluasa menentukan cara belajarnya

7.    Model pembelajaran langsung memiliki keterbatasan , antara lain....
A.  Jika terlalu sering digunakan dapat menimbulkan ketergantungan siswa pada guru dan menghilangkan rasa tanggung jawab mengenai pembelajaran mereka sendiri.
B.  Karena model pembelajaran langsung melibatkan banyak komunikasi satu arah, guru mudah untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa.
C. Jika guru mendemonstrasikan sesuatu, hasilnya akan bergantung pada kemampuan siswa untuk mengamati dan tidak akan ada masalah dengan yang dimaksudkan oleh guru.
D. Siswa tidak akan mengalam kesulitan mengikuti pelajaran walaupun materi yang disampaikan bersifat kompleks, karena mereka diberikan waktu yang cukup untuk memahami informasi yang disampaikan.
Kegiatan Belajar 2  Penerapan
Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran
Waktu :  3 x 50 menit

A.     Pengantar

Setelah Anda memahami  pengertian, karakteristik, tahapan pembelajaran, dan penggunaan beserta kelebihan dan keterbatasn model pembelajaran langsung  (Direct Instruction) tentunya Anda diharapkan mampu menerapkannya dalam pembelajaran. Berikut ini kita akan mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan penerapan model pembelajaran langsung dalam pembelajaran antara lain mengenai hal hal-hal yang harus dipersiapkan ketika akan menggunakan pembelajaran langsung; dan  pembuatan skenario pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung.

B.     Tujuan
Kegiatan Belajar 2 ini difokuskan pada pemberian wawasan kepada guru dalam mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Setelah mdlaksanakan Kegiatan Belajar 2 ini, guru diharapkan mampu:
1.      menyiapkan  hal-hal  yang akan digunakan dalam menyusun pembelajaran dengan model pembelajaran langsung;
2.      membuat RPP dengan menggunakan model pembelajaran langsung; dan
3.      mengevaluasi RPP dengan menggunaan model pembelajaran langsung.

C.     Bahan,  Alat dan Sumber Belajar
1.      Bahan:
a.      Bahan Bacaan 2: Penerapan Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran
b.      Permendiknas nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi; SD;Mi-SDLB dan SMP-MTs-SMPLB
2.      Alat :
      Alat tulis menulis
3.      Sumber belajar :
a.    Joyce, Bruce ;Weil, Marsha, and Showers, Bweverly.EMILY CALHOUN 1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon.
b.    Killen, Roy, 1998, Effective Teaching Strategies, Lesson from Research and Practice, 2ndEdition, Australia: Social Science Press.

D.     Langkah Kegiatan
Belajar Kegiatan 2, dilaksanakan mengikuti alur kegiatan sebagai berikut.



Untuk melaksanakan Kegiatan Belajar 2, guru diharapkan melakukan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
1.   Pengantar (15 menit)
Fasilitator membuka sesi ini diawali dengan penjelasan kegiatan yang akan dilaksanakan, kemudian menjelaskan tujuan sesi ini yaitu berlatih mempersiapkan penggunaan pembelajaran langsung; membuat RPP dengan menggunakan model pembelajaran langsung serta berlatih menilai RPP yang disusun.
2.   Persiapan (35 menit)
Menyiapkan  hal-hal  yang akan digunakan dalam penyusunan model pembelajaran langsung antara lain berlatih:
   a.    memperjelas tujuan pembelajaran;
                b.    merumuskan hasil belajar yang diharapkan dari siswa setelah mempelajari                         topik pelajaran; 
c.    menentukan hambatan-hambatan (waktu dan sumber belajar) yang mungkin dihadapi; 
d.    memilih isi materi pelajaran yang akan disampaikan;
        e.    mengorganisasikan isi materi pelajaran ke dalam urutan yang sistematis;
    f.     menentukan metode yang cocok untuk menyajikan materi pelajaran atau untuk melibatkan siswa dalam belajar;
g.    menentukan bagaimana cara menilai siswa, apakah mereka sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan; dan
h.    merencanakan cara mengevaluasi keberhasilan proses pembelajaran, sehingga guru dapat memutuskan apakah harus melengkapi atau memodifikasi.
3.   Penyusunan RPP (60 menit)
Berdasarkan hal-hal yang telah disiapkan pada langkah ke-2 di atas, guru secara berkelompok berlatih menyusun RPP salah satu materi pokok dari kompetensi dasar/standar isi mata pelajaran yang diampu guru (yang telah mereka tentukan pada Kegiatan Belajar 1). Sebagai acuan dapat digunakan bahan bacaan 2 :”Bagaimana Merancang RPP dengan Menerapkan Model Pembelajaran Langsung?”
4.    Laporan hasil penyusunan dan penilaian RPP
a.    Hasil penyusunan RPP dipresentasikan untuk mendapat masukan
b.    Untuk menilai apakah  RPP yang telah disusun itu telah sesuai dengan model pembelajarn langsung  digunakan lembar umpan balik RPP menggunakan model pembelajaran langsung.

E.     Bahan Bacaan 2: Penerapan Model Pembelajaran Langsung dalam Pembelajaran
1.  Persiapan Guru sebelum Menenerapkan Pembelajaran langsung
Anda jangan berharap akan sukses dalam pembelajaran yang Anda berikan jika tidak direncanakan dengan baik. Hal ini bukan berarti Anda selalu harus menuliskan secara rinci hal-hal yang akan diajarkan dalam format tertentu (walaupun ini gagasan yang baik). Namun, Anda sebagai guru tetap harus bekerja melalui langkah-langkah yang berurutan dan membuat catatan yang diperlukan untuk mengimplementasikan rencana Anda ke dalam tindakan.
Berikut ini langkah-langkah perencanaan umum yang dapat digunakan:
a.    Perjelas tujuan pembelajaran dalam topik pelajaran yang Anda pilih.
Perumusan tujan adalah hal yang mendasar, karena pertama, rumusan tujuan akan mengarahkan persiapan mengajar Anda. Kedua, Anda dapat menginformasikan kepada siswa Anda mengapa setiap topik/konsep penting dipelajari. Untuk memperjelas tujuan pelajaran, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
·         Apa yang akan siswa Anda ketahui atau yang dapat mereka kuasai di akhir pelajaran?
·         Bagaimana pelajaran ini berhubungan dengan pelajaran sebelumnya atau dengan bagaimana pelajaran ini berhubungan dengan topik lain yang telah dipelajari siswa?
·         Prasyarat pengetahuan apa yang diperlukan siswa untuk memahami pelajaran ini?
·         Apa yang diharapkan dikerjakan siswa setelah mempelajari pelajaran (bacaan tambahan, PR, kerja praktikum)?
·         Bagaimana Anda akan mengembangkan pelajaran ini pada pelajaran berikutnya?
b.    Rumuskan/tetapkan hasil belajar yang Anda harapkan dari siswa Anda setelah mempelajari topik pelajaran.
Hasil belajar adalah pernyataan mengenai kemampuan-kemampuan siswa  Anda yang diharapkan dapat dikuasai atau diunjukkerjakan setelah akhir pelajaran.
c.    Tentukan hambatan-hambatan (waktu dan sumber belajar) yang mungkin dihadapi.
Beberapa hambatan mungkin dapat Anda hadapi ketika akan mengajar, misalnya keterbatasan sumber belajar, keragaman karakteristik siswa, konteks yang berhubungan dengan waktu pembelajaran (jadwal pembelajaran pada siang hari). Semua hambatan hendaknya diantisipasi karena dapat mempengaruhi proses pembelajaran.
d.    Pilih isi materi pelajaran yang akan Anda sampaikan
Materi pelajaran merupakan hal pokok yang harus Anda tentukan sebelum mengajar sejalan dengan perumusan hasil belajar yang Anda harapkan dapat dikuasai oleh siswa Anda. Seringkali Anda perlu memilih contoh-contoh tambahan untuk mendukung informasi yang akan disampaikan kepada siswa. Anda sebaiknya tidak selalu berasumsi bahwa siswa Anda akan mengerti contoh-contoh yang diberikan.
e.    Organisasikan isi materi pelajaran ke dalam urutan yang sistematis.
Setelah Anda memilih materi pelajaran yang akan disampaikan, materi pelajaran tersebut disusun ke dalam urutan yang sistematis untuk disampaikan kepada siswa. Siswa akan mengasimilasi materi pelajaran lebih mudah bila terstruktur dengan baik. Ketika Anda memutuskan bagaimana cara mempresentasikan bahan pelajaran, ikuti prinsip-prinsip umum pengorganisasian berikut.
f.     Yakinkan bahwa siswa Anda mengerti setiap tujuan pelajaran yang Anda rumuskan.
g.    Jelaskan ide-ide Anda secara sederhana agar mudah dimengerti.
h.    Bantu siswa Anda agar membuat hubungan antara pengetahuan yang sudah dimiliki sebelmnya dengan pengetahuan yang akan mereka pelajari, dan dengan beberapa bagian informasi baru yang akan Anda jelaskan.
i.      Pilah-pilah materi ke dalam bagian-bagian kecil, tetapi dapat digabungkan secara keseluruhan secara bermakna.
j.      Gunakan analogi  dan contoh-contoh untuk membantu siswa mengerti.
k.    Berikan rangkuman pada bagian-bagian yang penting dari pelajaramn.
l.      Jika memungknkan, gunakan gambar-gambar, grafik, diagram, model untuk mendukung penyajian pelajaran.
m.   Tentukan metode yang cocok untuk menyajikan materi pelajaran atau untuk melibatkan siswa dalam belajar.
Anda harus mengetahui betul tujuan atau hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa setelah pelajaran selesai dan tentu materi utama yang akan Anda sampaikan sebelum Anda memutuskan strategi atau model pembelajaran atau metode pembelajaran yang akan dipilih. Strategi,model, dan metode yang akan Anda gunakan akan membantu siswa Anda mencapai tujuan pelajaran.
n.    Tentukan bagaimana Anda akan mengases siswa Anda apakah mereka sudah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Cara Anda melaksanakan asesmen harus berhubungan dengan hasil belajar atau tujuan yang ingin dicapai oleh siswa Anda. Oleh karena itu metode dan instrumen asesmen harus bisa mengukur tujuan yang telah Anda rumuskan.
o.    Rencanakan bagaimana Anda akan mengevaluasi keberhasilan proses siswa Anda, sehingga Anda dapat memutuskan apakah harus melengkapi atau memodifikasi.
Evaluasi pembelajaran adalah proses membuat keputusan mengenai kualitas dan nilai dari pembelajaran yang telah Anda lakukan. Cara memperoleh data untuk membuat evaluasi dapat dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada siswa atau secara informal dari perbincangan dengan siswa ketika meminta umpan balik. Evaluasi dapat Anda lakukan dari refleksi hasil pembelajaran. Hasi evaluasi pembelajaran dapat meningkatkan pembelajaran Anda ke arah yang lebih baik.
2.  Merancang RPP Model Pembelajaran Langsung
Model pembelajaran dalam konteks modul ini digunakan secara khusus dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), secara eksplisit dalam bagian proses belajar-mengajar. Berikut ini contoh penerapan model pembelajaran langsung yang dituangkan dalam bentuk RPP.
Mata Pelajaran          :           Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester         :           VI/1
Aspek                         :           Benda dan Sifatnya
I.      Standar Kompetensi :  3.    Memahami  sifat-sifat, perubahan sifat benda dan
                                            kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
II.    Kompetensi Dasar    :  3.2. Mendeskripsikan perubahan sifat benda (ukuran, bentuk,
                                            warna, atau rasa) yang dapat diamati akibat dari
                                            pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di udara terbuka
Materi Pokok           : Kondisi yang mempengaruhi perubahan pada  benda antara lain
                                   suhu dan waktu
Waktu                       : 2 x 35 menit
Indikator                   : Mendeskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang
                                  berbeda, misal suhu dan kelembaban.
Untuk mencapai indikator tersebut, siswa sebelumnya harus mampu menggunakan termometer, dengan demikian guru sebaiknya mengajarkan keterampilan menggunakan termometer dahulu.

III. Tujuan pembelajaran:
a. menyebutkan urutan langkah-langkah mengukur suhu zat cair dengan termometer;
b.    memperagakan cara menggunakan termometer.

IV. Materi Pelajaran
1.    Alat pengukur suhu (termometer)
2.    Jenis-jenis termometer
3.    Cara menggunakan termometer

V. Alat dan Bahan
1.    Macam-macam termometer
2.     Gelas kimia
3.    Pembekar spiritus
4.    Air
VI. Strategi Pembelajaran
1.      Model Pembelajaran : Langsung
2.      Pendekatan               : konsep
3.      Metode                      : ceramah, tanya jawab, latihan individu

Strategi Pembelajaran
Tahapan/Sintaks pembelajaran
Kegiatan Guru-Siswa
Pendahuluan:
Orientasi

Guru menginformasikan tujuan pembelajaran:
Misalnya:
Anak-anak hari ini kalian akan belajar dan berlatih menggunakan termometer, setelah pelajaran selesai kamu diharapkan dapat:
·  menyebutkan urutan langkah-langkah mengukur suhu zat cair dengan termometer;
· memperagakan cara menggunakan termometer.
Guru menginformasikan kegiatan yang akan dilakukan dan pentingnya mempelajari penggunaan termometer.
Guru menginformasikan hal-hal yang harus diperhatikan siswa dalam pelajaran.
Kegiatan inti:
Presentasi

·  Guru menunjukkan termometer dan menjelaskan nama dan jenis termometer kemudian menjelaskan urutan langkah-langkah cara menggunakan termometer.
·  Guru mendemonstrasikan cara mengukur suhu zat cair dengan termometer.
· Guru meminta seorang siswa menyebutkan kembali urutan langkah-langkah menggunakan termometer sesuai dengan apa yang telah dijelaskan.
· Guru meminta seorang siswa mengulang peragaan menggunakan termometer.
Latihan terstruktur
Guru meminta siswa melakukan kegiatan mengukur suhu zat cair dengan kondisi suhu zat cair berbeda-beda dibawah instruksi guru dan pengawasan guru.
Latihan terbimbing
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan pengukuran suhu berbagai zat cair dengan kondisi dipanaskan dan tidak dipanaskan dan suhu campuran air panas dengan air dingin.
Latihan mandiri
Guru memberikan kesempatan kepada siswa melakukan pengukuran suhu berbagai zat zair.
Penutup
Guru mengadakan tanya jawab untuk memantapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari siswa.

VII. Penilaian
Bentuk penilaian: tertulis
Metode : esay dan kinerja
a.  Penilaian kognitif
1)  Tuliskan jenis-jenis termometer!
2)  Tuliskan fungsi termometer!
3)  Jelaskan langkah-langkah menggunakan termometer pengukur temperatur benda, misalnya suhu zat cair yang dipanaskan
b.  Penilaian kinerja
LEMBAR OBSERVASI
NO
ASPEK KETERAMPILAN
HASIL OBSERVASI
ya
tidak
1
Persiapan
1.1  mempersiapkan alat bahan
1.2  merangkai alat


II
Pelaksanaan
2.1 menggunakan termometer:
·  Menyamakan suhu termometer awal dengan suhu ruangan.
·  Mencelupkan termometer ke dalam zat cair yang akan dikur pada posisi yang benar (tidak menyentuh dasar wadah atau dinding wadah)
·  Memegang termometer dengan benar
2.2 Membaca skala
·  Posisi badan/mata yang benar ketika membaca skala






F.   Evaluasi
Untuk menguji pemahaman Anda terhadap materi yang telah dipaparkan dalam modul ini, buatlah rancangan pembelajaran dengan model pembelajaran langsung untuk salah satu materi pokok sesuai tuntutan standar kompetensi/kompetensi dasar mata pelajaran.  Diskusikanlah dengan rekan Anda, apakah model pembelajaran tersebut sudah memuat karakteristik model pembelajaran langsung atau belum. Untuk menilai tugas tersebut, gunakan lembar umpan balik penyusunan RPP menggunakan model pembelajaran langsung  sebagai pedoman.

Lembar Umpan Balik Penyusunan Rencana Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran langsung

Gunakan format berikut dalam memeriksa rencana pembelajaran yang telah dibuat dengan  menerapkan model pembelajaran langsung.
Sintaks Pembelajaran
Hasil penelaahan
Komentar khusus
Ada
Tidak ada
Orientasi
Adakah rancangan kegiatan orientasi yang dirumuskan guru?
Apakah bentuk orientasi berupa informasi tujuan pelajaran, kegiatan yang akan dilakukan siswa, atau informasi materi yang akan diterima siswa?



Presentasi
Adakah tahap presentasi yang direncanakan?
Apakah dalam fase presentasi ini guru menggunakan alat bantu?



Latihan Terstruktur
Adakah tahap terstruktur yang direncanakan guru?



Latihan terbimbing
Adakah tahap terbimbing yang direncanakan guru?



Latihan mandiri
Apakah guru memberi kesempatan untuk siswa melakukan kegiatan mandiri?




G. Tugas
Setelah Anda berhasil menyusun RPP dengan menggunakan model pembelajaran langsung langsung, tugas Anda berikutnya adalah laksanakanlah rancangan itu dalam pembelajaran bersama siswa di dalam kelas. Hasilnya tuangkanlah dalam studi kasus.
Daftar Rujukan
Joyce, Bruce ;Weil, Marsha, and Showers, Bweverly.1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston: Allyn and Bacon.
Killen, Roy, 1998, Effective Teaching Strategies, Lesson from Research and Practice, 2ndEdition, Australia: Social Science Press.
Slavin, Robert E., 2003, Educational Psychology: Theory and Practice, 7thEdition, Boston: John Hopkins University.

            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pencabutan Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 371/M/2021 tentang Program Sekolah Penggerak.

Nasib Program Sekolah Penggerak setelah pergantian Menteri Pendidikan dari Nadiem Anwar Makarim ke Abdul Mu'ti, terjawab sudah. Melalui ...