Struktur kurikulum SMP, dalam draf kurikulum 2013, jumlah
alokasi waktu pelajaran Bahasa Indonesia menjadi 6 jam, yang asalnya 4 jam
pelajaran. Sedangkan mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang asalnya 4
jam bertambah menjadi 5 jam pelajaran.
Dalam
hati kecil kadang muncul pertanyaan lucu dan naif (mungkin bagi sebagian orang
tidak lucu), kita ini tinggal di Indonesia, sehari-hari banyak yang menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi, tapi mengapa kita masih memerlukan
waktu yang terlalu banyak untuk belajar bahasa Indonesia? Apakah ini bukan
berarti pemborosan waktu?
Lalu,
saya membandingkan dengan pelajaran IPA, dimana ilmunya lebih banyak diadopsi dari luar negeri, ternyata hanya
mendapat alokasi waktu 5 jam pelajaran seminggu. Apakah ini dianggap siswa SMP
di negeri ini lebih mudah mempelajari mata pelajaran IPA daripada belajar
bahasa Indonesia, sehingga waktu belajar IPA lebih singkat dari belajar bahasa
Indonesia?
Entahlah,
karena saya bukan pakar kurikulum, maka bila struktur kurikulum tetap seperti
itu ya tetap harus diikuti meski dengan tanda yang terus menggelayut dalam
hati. Mengapa harus begitu ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar