29 Januari 2013

Mengapa belajar Bahasa Indonesia harus lebih lama daripada belajar IPA?


 Struktur kurikulum SMP, dalam draf kurikulum 2013, jumlah alokasi waktu pelajaran Bahasa Indonesia menjadi 6 jam, yang asalnya 4 jam pelajaran. Sedangkan mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang asalnya 4 jam bertambah menjadi 5 jam pelajaran.
                Dalam hati kecil kadang muncul pertanyaan lucu dan naif (mungkin bagi sebagian orang tidak lucu), kita ini tinggal di Indonesia, sehari-hari banyak yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi, tapi mengapa kita masih memerlukan waktu yang terlalu banyak untuk belajar bahasa Indonesia? Apakah ini bukan berarti pemborosan waktu?
                Lalu, saya membandingkan dengan pelajaran IPA, dimana ilmunya lebih banyak  diadopsi dari luar negeri, ternyata hanya mendapat alokasi waktu 5 jam pelajaran seminggu. Apakah ini dianggap siswa SMP di negeri ini lebih mudah mempelajari mata pelajaran IPA daripada belajar bahasa Indonesia, sehingga waktu belajar IPA lebih singkat dari belajar bahasa Indonesia?
                Entahlah, karena saya bukan pakar kurikulum, maka bila struktur kurikulum tetap seperti itu ya tetap harus diikuti meski dengan tanda yang terus menggelayut dalam hati. Mengapa harus begitu ya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pidato Mendikbudristek untuk upacara peringatan Hardiknas 2023.pdf

     Teks bisa di unduh disini